CHINA SEJENAK

GUANGZHOU | FROM JAKARTA

HilariusJourney.wordpress.com – DERETAN jalur tersusun rapi. Lapisan aspal yang begitu halus menyelimuti lajur yang terkena Terik mentari itu bersuhu udara 39°C. Tampak beberapa orang sibuk mengatur lalu lintas dan bongkar muat. Begitulah gambaran sebuah Bandar udara yang biasanya pertama kali terlintas penuh dengan mobilitas manusia dan barang.

Terlihat sama seperti dari Bandara Soekarno Hatta di kala saya mendapat kesempatan berlibur keluarga menggunakan jasa biro perjalanan dwidaya tour untuk destinasi wisata Zhiangjiajie dari 5 juli -12 juli 2016. Bandara Guangzhou(Bai Yun International Airpot) bagi pebisnis dan pegiat tourisme  menawarkan hal yang tidak berbeda, sederetan bangunan megah dan berdesakan yang menyambut para penumpang yang baru saja turun dari pesawat, meliputi deretan gedung-gedung apartement dan pertokoan sudah siap sedia memberikan suasana persaingan sengit untuk mendapatkan bagian untuk bertahan hidup di metropolitan, karena guangzhou sudah  termasuk empat kota(hong kong,zhenzhen,shanghai) terpusat di china untuk berkompetisi di belantara ekonomi asia yang ganas dan kejam ini, dan Indonesia telah menjadi sasaran ekpansi ekonomi china saat ini.

Senin(04/07) : 06.30 di Jakarta, Suasana lenggang menjelang lebaran di Jakarta, ketika saya melintas bersepeda di sepanjang Jalan Merdeka hingga putaran senayan, karena Idulfitri di maklumatkan tetap sesuai dengan penanggalan merah oleh menteri agama yaitu pada tanggal 06/07 jatuh pada hari rabu. Kelompok pepohonan di taman monas dan suasana jalan beraspal yang lenggang terasa amat menenangkan dari hari-hari kesibukan dan ketidak pedulian warga Jakarta akan kebersihan, kedisiplinan, dan perilaku jauh dari memuliakan sesama dan  keteraturan lingkungan. Sungguh Suasana kekinian yang menenangkan dan beradab!.

Tidak ada ketergesaan, Lazimnya Jakarta yang hiruk pikuk dan semerawut di belantara himpitan okupasi lahan dan aktivitas kehidupan manusia urban, kegigihan kelompok-kelompok masyarakat berkegiatan menyuarakan kebaikan menurut golongannya dengan membentangkan spanduk-spanduk provokatif keagaaman serta pengeras suara yang memekakan telinga terus bergulir sepanjang pekan merupakan pemandangan rutin di Jakarta, semua ini seolah senyap dihadang oleh kearifan bahwa fitri akan menjelang setelah berbulan mengalirkan keluhuran ibadah suci itu sendiri.

Selasa (05/07): saya mempersiapkan satu koper pakian untuk segera meluncur kebandara untuk berkumpul dengan penggiat tour lainnya total 11 pelaku sudah berdatangan sehingga menjadi 26 penggiat enjoy holiday, dan rencana keberangkatan tepat menggunakan pesawat garuda dengan nomor penerbangan GA898 CGKCAN  jadwal landing 08.40-14.45.

Tepat pukul 15.00 petang waktu lokal, pesawat garuda mendarat dengan lancar melepaskan emisi avtur ke landasan pacu, menghentikan mesin pemacu melandas bentangan lapisan aspal mulus bersih dari rerumputan.

Setelah selesai pemeriksaan rutin imigrasi oleh petugas China imigration, pandangan mata tak terlepas dari cerah mentari menyinari senja panjang hingga jam 20.15 kelopak mentari tak ingin melepaskan cahaya terang walaupun detak hari mendekati malam. Inilah suasana pandang batas mata saya melihat Quangzhou menjelang musim panas, lamatnya angin bertiup, keringnya cuaca musim panas membuat keringat lepas dari pori-pori kulit membasah kaos yang saya kenakan.

Menaiki bus pejemput untuk mengantarkan kami ke hotel, terekam dalam benak melalui penglihatan batas, lalu lintas dan suasana jalan teratur rapi, trotoar jalanan pun bebas dari pedagang kaki lima, orang-orang tidak terlihat bergerak serba cepat seperti di jepang, lamat-lamat tapi pasti. Inilah china culture!.

Di bentangan trotoar jalan terlihat pintu atap MRT teselimut kaca, rapi tidak berbekas coretan-coretan, tidak ada jejal orang memasukinya, sementara di jalanan melintas ribuan mobil,taxi,bus, namun sepeda listrik masih sempat melintas di pinggiran. Sepertinya keteraturan ada dan mengalir, inilah sekilas pandangan suasana jalanan raya di kota Quangzhou yang berpacu membangun dan nampaknya berhasil menuju kawasan modern sebuah kota, kota besar di China.

Leave a comment